Khamis, 28 Julai 2016

SESEKALI USIA

Sesekali tertitip di selakan minda,
memori silam mengatur sejarah
memapar seribu satu cerita dan peristiwa
suka mainan duka
sedih, pilu mainan tawa, riang
bosan dihambat celaru dan hambar.

Sesekali tersentak aku dari lamunan,
seorang rakan telah pergi tanpa kembali
meninggalkan segala yang ada di muka dunia
mengusung segala yang terbawa
dari sekelumit dosa
dari sekelumit pahala
dan pastinya tidak terselindung walau sedikit cuma
apatah lagi terlalu besar untuk timbangan neraca.

Sesekali umur mengingatkan,
bukan tua jadi taruhan
bukan usia penentu kematian
masa yang terus berjalan
dan masa juga ada ketentuan.

NUKILAN
MUHAMMAD ZAHIDIL ZAHID